TOPAN ANAK KYAI PROTAGONIS
Skenario : SAKTI dan SAKURA
Sebelum
"NGELENDUR"
"NGELENDUR"
Maaf jika ada kurang santunnya dalam berlaku.
"prot, prit dan pret serta prat ....." 4 (empat) WANITA TULEN berseragam resmi PROVOST KOWAU, KOWAL, KOWAD dan PRIM PRO PAM POLWAN "TERSENYUM" memberhentikannya setelah memberikan CODE "HORMAT" menggunakan tangan kanan mereka. "Bisa kami memeriksa kesehatan dan kelengkapan perjalanan panjenengan ? MoU ke mana ?" ujar ke empat wanita tulen tersebut TOPAN nampak membuka dompetnya yang berlambang ******* dan menunjukkan kepada ke empat wanita tulen tersebut sambil membalas senyuman mereka dari jarak 3 meter.
"LONJONG Berlaku, Lengkap, Sehat, Layak dan Baik" ujar ke empat wanita tulen tersebut. "Maaf kami sedang menunaikan dinas saja, btw panjenengan MoU ke mana ?" tanya salah satu ke empat wanita tulen tersebut. Kemudian jawab TOPAN "MoU berSUNNAH". Sambil tersenyum ke empat wanita tulen tersebut nampak berdiskusi sejenak. Kemudian salah satu dari mereka memberikan secarik KERTAS kecil berukiran. Setelah dibuka ternyata berisi KLIPING "Kartu" sambil berujar "Terima Kasih, Sukron, Arigato dan Matur Nuwun".
"Selamat Jalan, Semoga Selamat hingga tujuan dan hati - hati dalam berkendara. Kalau libur MAMPIR ya Mas Brow" ujar ke empat wanita tulen tersebut. Sambil dengan senyuman khasnya, TOPAN membalas "InzaAllah". Kemudian semua berlalu begitu saja.
27 jam kemudian setelah sampai di PENDOPO. Dua ajudan kepala daerah distrik menggunakan KOPLOK dan BLANGKON mendekati TOPAN dan mengatakan lirih berbisik. "SINUWUN wonten dalem". Setelah menanggalkan jaket dan helmnya. Topan menuju pelataran belakang dan mengambil buntelan LIDI kemudian menggunakan sepatu BOATnya membersihkan halaman sambil cuek - cuek saja setelah mendapat kabar tersebut. Sore harinya seorang wanita sekretaris wilayah tersebut mendekati Topan dan berkata "Ada faximile masuk buat panjenengan di ruang belajar dekat perpustakaan mungkin penting dan Saya MoU pamit kundur"
41 hari kemudian.
Cuaca mendung, sambil mengendarai sepeda motor buntutnya. Angin mengibaskan rambutnya. Setelah berkaca di SPION Topan membatin "GONDRONG NDESO" ya aku ini. Tersenyum dalam relung hatinya. MoU tobat mampir ke sebuah SURO kecil untuk laku jagat sejenak. "Hmmm ... desa yang elok, indah, menawan hati dan sejuk, aku harus meneruskan perjalanan sebelum Shubuh" gumam Topan.
Sampailah Topan di sebuah bandara mini. Beberapa wanita anggun menuruni sebuah pesawat diikuti 3 rombongan wanita yang lain dan seorang wanita tulen lain menggunakan jarik dan sewek sederhana. Rambut mereka semua bergelung lalu berjalan menuju pelataran. Perjalanan mereka terhenti sejenak, mereka tertegun memandang sesosok manusia duduk diatas sepeda motor buntut.
Alunan musik melodi CINTA panjang dan lama.
"Selamat Jalan, Semoga Selamat hingga tujuan dan hati - hati dalam berkendara. Kalau libur MAMPIR ya Mas Brow" ujar ke empat wanita tulen tersebut. Sambil dengan senyuman khasnya, TOPAN membalas "InzaAllah". Kemudian semua berlalu begitu saja.
27 jam kemudian setelah sampai di PENDOPO. Dua ajudan kepala daerah distrik menggunakan KOPLOK dan BLANGKON mendekati TOPAN dan mengatakan lirih berbisik. "SINUWUN wonten dalem". Setelah menanggalkan jaket dan helmnya. Topan menuju pelataran belakang dan mengambil buntelan LIDI kemudian menggunakan sepatu BOATnya membersihkan halaman sambil cuek - cuek saja setelah mendapat kabar tersebut. Sore harinya seorang wanita sekretaris wilayah tersebut mendekati Topan dan berkata "Ada faximile masuk buat panjenengan di ruang belajar dekat perpustakaan mungkin penting dan Saya MoU pamit kundur"
Cuaca mendung, sambil mengendarai sepeda motor buntutnya. Angin mengibaskan rambutnya. Setelah berkaca di SPION Topan membatin "GONDRONG NDESO" ya aku ini. Tersenyum dalam relung hatinya. MoU tobat mampir ke sebuah SURO kecil untuk laku jagat sejenak. "Hmmm ... desa yang elok, indah, menawan hati dan sejuk, aku harus meneruskan perjalanan sebelum Shubuh" gumam Topan.
Sampailah Topan di sebuah bandara mini. Beberapa wanita anggun menuruni sebuah pesawat diikuti 3 rombongan wanita yang lain dan seorang wanita tulen lain menggunakan jarik dan sewek sederhana. Rambut mereka semua bergelung lalu berjalan menuju pelataran. Perjalanan mereka terhenti sejenak, mereka tertegun memandang sesosok manusia duduk diatas sepeda motor buntut.
Alunan musik melodi CINTA panjang dan lama.
"Mesti, Mas ini lagi?" ujar ke empat wanita tulen tersebut. Serempak "Jadi KITA harus dengan Mas itu?"
Kemudian ke empat wanita tulen tersebut TERSENYUM sambil kedua tangan @ memegang pipinya sendiri dan berucap sebagai pesan terakhirnya
"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK"
Dilanjutkan berlari - lari kecil karena busananya ribet tidak bisa melangkah jauh, olah raga semampunya mengelilingi lapangan yang dikelilingi hamparan menghijau DAUN SIRI berANTI BIOTIK.
Kemudian hari - hari mereka semua dijadwalkan dalam DISIPLIN yang KETAT dan TERTIB tanpa pernah meninggalkan LAKU JAGADnya dalam batas melebihi keWAJARan hingga masanya GIRAP - GIRAP merem melek eyus. He7x
Matur Nuwun
Sesudah
"NGELENDUR"
"NGELENDUR"
Maaf jika ada kurang santunnya dalam berlaku.